Buka Gema Cermat, Walikota Minta Warga Tak Salah Gunakan Obat
|Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi meminta, tokoh masyarakat, ormas dan seluruh apoteker di Payakumbuh, pro aktif menjelaskan cara pemakaian dan bahaya obat kepada masyarakat. Seyogianya, setiap konsumen yang membeli obat, diperlakukan secara baik, bukan sekedar menjual obat dan mengejar profit.
Penegasan tersebut disampaikan Walikota Riza Falepi, ketika membuka sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat), dalam acara di sebuah hotel melati di Payakumabuh, Selasa (23/8). Kota Payakumbuh di Sumatera Barat, bersama 19 kota dan kabupaten lainnya di 19 provinsi di Indonesia, ditetapkan Kementerian Kesehatan RI, sebagai tuan rumah penyelenggara Gema Cermat.
Kegiatan sosialisasi Gema Cermat, yang diadakan Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes itu, seperti dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan Elzadaswarman, MPPM, untuk mengajak warga kota ikut bertanggung jawab dalam pemakaian obat yang teoat dan benar. Saat pembukaan, hadir pimpinan SKPD, Ketua TP-PKK Ny. Dr. Hj. Henny Riza Falepi dan undangan lainnya.
Karena itu, sebanyak 200 peserta sosialisasi, di harapkan, mampu mensosialisasikan gerakan dimaksud kepada warga, minimal kepada anggota keluarga sendiri. Sosialisasi diberikan Dirjen Yan-Farm Drs. Ellon Sirait, MPH dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat g diwakili Drg. Ahmad Mardanus M.Kes.
Berasarkan pantauan dan eveluasi Kemenkes, peresepan yang difasilitasi kesehatan dasar (Puskesmas), menunjukkan penggunaan antibiotik pada penyakit ISPA non pneumonia dan diare non spesifik masih cukup tinggi, 39,76% dan 41,16%. Tapi, masih banyak warga yang menggunakan antibiotik dalam waktu yang singkat, tiga hari dari yang seharusnya 4 sampai 5 hari.
Selain peresepan secara irrasional oleh tenaga kesehatan, penggunaan obat secara tidak tepat juga banyak dilakukan masyarakat. Termasuk cara penyimpanan obat yang tidak benar di rumah tangga atau pembelian obat antibiotik tanpa resep dokter.
Karena itu, dalam kegiatan Gema Cermat itu, pihak panitia mentargetkan sekitar 200-an peserta, meliputi masyarakat, apoteker dan instansi/organisasi terkait, ambil bagian dalam kegiatan dimaksud.
Walikota Riza Falepi, meminta warga kota kian cerdas dan kritis dalam menggunakan obat yang dikosumsinya. Para apoteker dan asisten apoteker, sebelum memberikan obat kepada pasien, berkewajiban menjelaskan manfaat dan efek samping obat itu kepada konsumen.